Kegiatan industri dan ekonomi adalah sektor penting dalam pengembangan suatu wilayah. Aspek penting dalam kegiatan ekonomi dan industri adalah proses distribusi. Jika proses distribusi tidak berjalan dengan baik, rantai kegiatan ekonomi dan industri akan tidak teratur.
Proses distribusi sangat penting karena distribusi adalah tahap awal pergerakan suatu produk. Anda dapat membayangkan bagaimana hal itu terjadi jika aktivitas pasar dihentikan karena distribusi produk yang tidak teratur. Pasti akan menyebabkan kerugian atau bahkan kebangkrutan.
Apa itu distribusi?
Menurut (KBBI) kamus besar Indonesia, arti distribusi adalah distribusi atau pengiriman elemen dengan tujuan spesifik untuk kepentingan komunitas yang lebih luas.
Distribusi atau sirkulasi barang memiliki makna lain, yaitu distribusi barang tertentu untuk kebutuhan sehari -hari (dalam hal keadaan darurat) dari pemerintah ke populasi, dll.
Menurut aturan sains, distribusi adalah distribusi hasil produksi oleh lembaga atau perusahaan untuk mempertahankan stabilitas umur perusahaan dan kebutuhan masyarakat dalam arti luas.
Dengan kata lain, sirkulasi barang -barang ini adalah kegiatan yang memiliki hubungan antara distributor atau pengirim barang dan penerima barang.
Sementara itu, jika Anda melihat dari sudut pandang ekonomi, distribusi adalah aktivitas pengiriman produksi kepada pelanggan setelah proses penjualan. Kesimpulannya adalah bahwa distribusi adalah tahap aktivitas beberapa kali dan terkait dengan pemasaran suatu produk.
Tujuan distribusi
Ada beberapa tujuan utama dari proses distribusi barang. Berikut ini adalah penjelasan terperinci:
1. Mendistribusikan produk kepada konsumen
Salah satu tujuan utama dari proses distribusi adalah untuk mendistribusikan barang dan jasa dari produsen produk (produsen) kepada pembeli atau penerima manfaat produk (konsumen). Selain itu, proses perpipaan elemen atau produk juga harus dilakukan secara efektif, cepat dan tepat waktu.
Asam pengiriman suatu produk tentu mempengaruhi aktivitas penjualan. Akibatnya, distributor harus mendistribusikan produk mereka berdasarkan yang dijadwalkan.
2. Pertahankan dan kembangkan kualitas produksi
Kegiatan distribusi cepat pasti akan memberikan lebih banyak waktu kepada produsen untuk lebih fokus pada kegiatan produksi.
Kegiatan distribusi juga akan menawarkan peluang sehingga produsen dapat mengembangkan kualitas produksi mereka. Contoh seperti inovasi produk, menambahkan jumlah produk, dll.
3. Pertahankan stabilitas ekonomi
Proses sirkulasi barang memiliki hubungan yang sangat kuat dengan stabilitas ekonomi. Antara produsen dan konsumen, keduanya membutuhkan produk tertentu sehingga kegiatan penjualan terus kondusif.
Dengan kata lain, hubungan antara produsen dan konsumen sangat penting. Distribusi ini akan menjadi jembatan utama sehingga kegiatan ekonomi terus beroperasi stabil.
4. Sebagai sarana mendistribusikan produk di setiap wilayah
Dampaknya tentu saja tidak hanya dirasakan oleh distributor dan konsumen. Namun, orang di daerah terpencil juga dapat memperoleh manfaat dari produk tertentu jika distribusi produk dilakukan secara merata.
5. Pertahankan stabilitas harga barang
Dengan proses distribusi, harga produk di pasaran akan stabil. Selain itu, stabilitas harga produk mengikuti keadaan permintaan pasar.
Mungkin Anda sering mendengar berita tentang kenaikan harga produk tertentu. Ini bisa terjadi karena proses distribusi terhambat. Dampak pada penjual tentu harus menaikkan harga barang karena sulit untuk mendapatkan artikel.
Di sinilah peran besar dari tujuan ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya mereka dari kelas ekonomi rata -rata yang lebih rendah.
6. Perencanaan Barang dalam keadaan darurat
Dalam situasi darurat seperti kelangkaan produk tertentu, tentu saja merupakan proses distribusi karena bertujuan untuk mengatasi kelangkaan.
Pemerintah memiliki peran penting dalam proses saluran barang dalam urgensi ini. Kelangkaan suatu artikel adalah tanggung jawab pemerintah sebagai lembaga yang menjamin ketersediaan suatu artikel.
Biasanya, kelangkaan barang yang sering terjadi adalah kelangkaan kebutuhan dasar seperti bahan bakar minyak (BBM), toko kelontong. dan banyak lagi.
Banyak faktor yang mempengaruhi kelangkaan suatu produk. Faktor yang paling umum adalah penimbunan barang berdasarkan elemen dan situasi tertentu di mana orang mencari sejumlah besar produk. Di sinilah tujuan distribusi berperan dalam menstabilkan kelangkaan produk dalam situasi darurat.
Jenis distribusi
Secara umum. Distribusi dibagi menjadi lima jenis sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Berikut ini adalah penjelasan terperinci dari lima jenis distribusi:
1. Distribusi intensif
Distribusi intensif adalah proses distribusi yang dilakukan untuk mendistribusikan produk ke perusahaan ritel. Setelah distributor mendistribusikan hasil produksi ke perusahaan ritel, produk akan dikurangi oleh perusahaan ritel.
Namun, tidak semua produk dapat disalurkan menggunakan jenis distribusi intensif ini. Karena tidak semua perusahaan memiliki kebijakan untuk menjual produk mereka dengan sistem seperti ini. Contoh dari jenis distribusi ini, misalnya, produk yang terbaik dan mudah dijual di pasaran.
2. Distribusi eksklusif
Distribusi eksklusif adalah proses distribusi yang bertujuan untuk menjual atau mendistribusikan barang dalam jumlah yang sangat besar. Biasanya, untuk melaksanakan proses distribusi jenis ini, harus ada kesepakatan antara produsen dan pengecer.
Contoh seperti dalam proses sirkulasi ponsel. Produsen seluler akan membuat perjanjian dengan pengecer sehingga kedua pihak mendapatkan laba yang sama. Dinamai eksklusif karena umumnya barang -barang ke pasar adalah produk eksklusif.
3. Distribusi langsung
Langsung di sini, proses pengiriman atau pengiriman produk oleh produsen atau perusahaan. Ini berarti bahwa tidak ada layanan pihak ketiga untuk distribusi barang kepada konsumen.
Contoh seperti nelayan yang secara langsung menjual konsumen mereka. Atau dalam skala besar sebagai perusahaan yang memiliki divisi khusus untuk distribusi hasil produksi tanpa melibatkan layanan pihak ketiga.
4. Distribusi tidak langsung
Distribusi ini dilakukan dengan layanan pihak ketiga, sehingga produsen tidak secara langsung terkait dengan proses pengiriman produk. Jenis distribusi ini melibatkan perusahaan penyedia layanan pengiriman perusahaan untuk proses distribusi produk kepada konsumen.
5. Distribusi selektif
Jenis distribusi ini merupakan alternatif untuk distribusi eksklusif dan intensif. Contoh seperti produk pakaian dengan merek terkenal yang ditawarkan pengusaha secara selektif.
Merek dapat memilih untuk mendistribusikan produk di toko -toko sendiri atau ke department store tertentu di area elit.
Dengan distribusi produk selektif, itu harus menjadi solusi terbaik sehingga suatu produk dapat menjual. Namun, karena metode selektif, distribusi produk menjadi tidak merata dan hanya berfokus pada area tertentu.
Kesimpulan antara bisnis dan distribusi
Ini adalah seluruh diskusi tentang distribusi dan tujuan dan jenisnya. Dalam rantai bisnis, distribusi barang adalah aspek yang sangat penting karena terkait dengan proses penjualan langsung.
Tentu saja, jika proses ini bekerja secara efektif dan cepat, ia akan berdampak positif pada kesinambungan kegiatan perusahaan. Tidak hanya proses distribusi barang juga sangat berpengaruh pada kemajuan ekonomi suatu wilayah.
إرسال تعليق